oleh : Alfith
Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Padang
alfith.st.tumangguang@gmail.com
ABSTRAK
Perancangan Robot cerdas pemadam api
ini merupakan kecerdasan buatan yang dikendalikan oleh mikrokontroller Arduino
Mega 2560. Robot ini mampu mencari sumber api dan kemudian memadamkannya. Proses
pencarian api dilakukan dengan cara memeriksa setiap ruangan apakah terdapat
sumber api atau tidak. Pencarian titik api dilakukan dengan mendeteksi api
menggunakan sensor Thermal Array TPA 81. Untuk memadamkan api digunakan
kipas yang digerakkan secara otomatis menggunakan aplikasi motor DC. Robot menggunakan
sensor PING ultrasonic range finder atau sensor jarak untuk memandu navigasi
robot dalam pencarian pencarian ruangan, dan menghindari halangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa robot cerdas pemadam api yang dibuat dengan
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang dikontrol menggunakan
mikrokontroller Arduino Mega 2560. Dari pengujian dan telah mengikuti KRI
(Kontes Robot Indonesia) 2015 Regional I Sumatera di Palembang, dapat
disimpulkan bahwa robot cerdas pemadam api ini dapat mendeteksi api pada jarak
1,8 m dan dapat memadamkan api dalam waktu rata-rata 20 detik.
Kata kunci: Robot cerdas, Arduino Mega 2560, Sensor Thermal Array
TPA 81, motor DC, sensor PING
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia
robotika memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau terapan
lainnya. Ilmu dasar biasanya berkembang dari satu asas atau hipotesa yang kemudian
diteliti secara metodis, sedangkan ilmu robotika lebih sering dikembangkan melalui
pendekatan praktis. Kemudian melalui pendekatan atau asusmsi dari hasil pengamatan
perilaku makhluk hidup atau peralatan yang bergerak lainnya dikembangkanlah
penelitian secara teoritis [1].
Perkembangan robotik ini mendorong studi
atau penelitian di bidang pengolahan visual (untuk menambah kemampuan robot), dan
pengontrolan bagian-bagian robot (untuk pembuktian teori). Hal ini berkaitan
dengan rancangan suatu bahasa pemograman dengan level lebih tinggi dan lebih
fleksibel. Bahasa pemogrman dapat membantu mencari solusi sebelum diimplementasikan
ke robot dengan cara mensimulasikan variabel-variabel yang berkaitan dan
didukung dengan metode yang ada, seperti metode kecerdasan buatan. Salah satu
cara untuk menambah tingkat kecerdasan robot adalah dengan menambah sensor pada
robot tersebut.
RINGKASAN JURNAL
Perkembangan dunia
robotika memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau terapan
lainnya. Ilmu dasar biasanya berkembang dari satu asas atau hipotesa yang kemudian
diteliti secara metodis, sedangkan ilmu robotika lebih sering dikembangkan melalui
pendekatan praktis.
Kebakaran merupakan masalah klasik
dalam kehidupan manusia, dimana usaha pemadamannya mengandung resiko tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka dikembangkan prototype robot pemadam api beroda dengan penambahan pada
hardware yaitu sensor api TPA 81 sebagai modul pendeteksian api pada setiap
ruangan.
Alat yang digunakan untuk merancang robot pemadam api yaitu :
- Microcontroller Arduino Mega 2560
- Sensor Thermal Array TPA 8.1
- Sensor PING Ultrasonic Range Finder
- Modul Driver Motor DC
- Modul Driver Kipas
- Modul LCD
TINJAUAN PUSTAKA
Kebakaran merupakan masalah klasik
dalam kehidupan manusia, dimana usaha pemadamannya mengandung resiko tinggi. Usaha
untuk menghasilkan robot yang mampu memadamkan api telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, dan bahkan telah dijadikan sebagai bahan kompetensi dalam
pembelajaran [2]. Pada penelitiannya, (Rianto, 2009) telah merancang prototype robot
pemadam api menggunakan perangkat sensor yang berperan utama pada sistem navigasi
dalam pencarian dan pemadaman api yaitu sensor jarak dinding (PING Ultrasonic)
dan sensor api (UV Tron) dengan persentase hasil pengujian yang memuaskan [3].
Terdapat kelemahan dari kehandalan perangkat sistem navigasi robot dan strategi
algoritma dalam mengeksplorasi ruangan untuk mencari dan mendeteksi api masih
belum optimal baik disegi perangkat hardware dan software sehingga masih perlu
adanya pengembangan sistem.
Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka dikembangkan prototype robot pemadam api beroda dengan penambahan pada
hardware yaitu sensor api TPA 81 sebagai modul pendeteksian api pada setiap
ruangan. Robot akan berjalan, bermanuver serta akan meniup lilin dan sensor
aktivasi robot berupa suara sebagai sinyal pengaktif program utama untuk menjalankan
robot dengan pengendali oleh mikrokontroler. Perangkat tambahan lain adalah penambahan
sensor PING pada bagian sisi kanan, serong kanan, kiri, serong kiri dan sisi
depan robot, dan sebuah LCD (Liquid Crystal Display) untuk menampilkan
data informasi pengukuran, serta kalibrasi data sensor untuk pengujian sistem.
Pada bagian software meliputi pengembangan algoritma teknik navigasi serta
pencarian api dengan metode navigasi wall follower [2].
Tujuan prototype robot pemadam api beroda
ini adalah merancang dan mengembangkan sebuah sistem kendali navigasi robot
pemadam api dengan mengaplikasikan sensor api TPA 81 dan sensor PING))) ke
dalam bentuk sistem kendali otomatis dengan teknik algoritma cerdas yang
diharapkan agar dapat membangun suatu robot yang dapat mendeteksi keberadaan
sebuah lilin yang menyala yang disimulasikan pada suatu ruangan dan kemudian
memadamkannya sesuai arah diagram alir.
A. Microcontroller Arduino Mega 2560
Gambar 1. Arduino Mega 2560
B. Sensor Thermal Array PTA 8.1
Gambar 2. Sensor Api TPA 8.1
Gambar 3. Rangkaian
Sensor Thermal Array TPA 8.1
C.
Sensor PING Ultrasonic Range Finnder
Sensor
dinding digunakan sebagai sensor jarak untuk menentukan aksi yang akan dilakukan
oleh robot dalam menentukan jarak antara robot dengan dinding. Sensor ini
berfungsi sebagai navigasi yang dipadukan dengan Signal conditioning dari
sensor tersebut dengan output berupa lebar pulsa. Pada dasanya, Ping))) terdiri
dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan sebuah
mikropon ultrasonik. Speakerultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara
sementara mikropon ultrasonic berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya.
Pada modul Ping))) terdapat 3 pin yang digunakan untuk jalur power supply
(+5V), ground dan signal. Pin signal dapat langsung dihubungkan dengan
mikrokontroler tanpa tambahan komponen apapun. Ping))) mendeteksi objek dengan
cara mengirimkan suara ultrasonik dan kemudian “mendengarkan” pantulan suara
tersebut.
Gambar 4. Sensor PING
D.
Modul Driver Motor DC
Driver
motor digunakan sebagai penghubung antara mikrokontroler ke motor DC Servo. Digunakan
driver motor ini karena arus yang keluar dari mikrokontroler tidak mampu mencukupi
kebutuhan dari motor DC. IC L298N dapat digunakan untuk mengerakan motor DC Half-Bridge
sebanyak empat buah atau dua motor DC fullbridge [4]. IC ini mempunyai 4 pin
input yang bersesuaian dengan 4 pin output-nya. Selain itu juga terdapat 2 pin Enable
untuk pin output 1,2 dan pin output 3,4 [5]. Bentuk fisik rangkaian driver
diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 5. Rangkaian Driver Motor DC Menggunakan IC L298N
E.
Modul Driver Kipas
Driver
motor kipas digunakan sebagai penghubung antara mikrokontroler ke motor DC.
Driver ini menggunakan sebuah transistor jenis BD139 sebagai trigger input ke mikrokontroler
dan sebagai output penggerak kipas menggunakan sebuah relay DC 6V. Gambar memperlihatkan
skematik rangkaian driver kipas.
Gambar 6. Rangkaian Motor Driver Kipas
F.
Modul LCD
LCD
(Liquid Crystal Display) untuk menampilkan data informasi pengukuran, serta
kalibrasi data sensor untuk pengujian sistem. Pada bagian software meliputi pengembangan
algoritma teknik navigasi serta pencarian api dengan metode navigasi wall
follower [2]. TeknikKomunikasi yang digunakan bisa data 8 bit atau 4 bit. Jika menggunakan
komunikasi 4 bit, maka pin LCD untuk data yang digunakan adalah DB4-DB7. Skema
rangkaian LCD 16 x 2 ditunjukan pada Gambar6.
Gambar 7. Rangkaian LCD 16 X 2
Gambar 8. Blok Diagram Robot Cerdas Pemadam Api
Gambar 9. Diagram Alir Sistem Keseluruhan Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa robot cerdas pemadam api yang dibuat dengan menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dikontrol menggunakan mikrokontroller
Arduino Mega 2560 dengan bantuan Sensor Api TPA 81, serta Sensor PING, yang
kemudian dipadukan dengan driver motor dc dan driver kipas dapat melaksanakan
tugas atau perintah dengan baik.
a) Pendeteksian
Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik
Pada
pengujian sistem navigasi robot data diambil berdasarkan ruang arena robot. Setiap
kondisi yang ada di ruangan datanya diambil dan dari data tersebut akan
dijadikan referensi robot dalam menentukan arah gerakan. Untuk menentukan robot
belok atau tidak mengambil acuan dari jarak yang didapat dari sensor jarak kiri,
serong kiri, kanan, serong kanan dan sensor depan. Setelah semua keadaan ini didapatkan
robot akan membandingkannya dengan referensi yang telah didapatkan sebelumnya.
Setelah pembandingan dilakukan kemudian robot melakukan keputusan belok kiri,
belok kanan, berjalan lurus ataupun mundur.
Pengujian
sensor ini dilakukan dengan mencocokkan besarnya jarak yang ditentukan dengan
hasil pengukuran yang dilakukan oleh program. Berdasarkan datasheet sensor ultrasonik
PING))), kecepatan suara adalah 1130 kaki/detik atau setara dengan 3442.4 cm/detik.
Sehingga 1 cm dapat dalam 29.034 μS, sehingga untuk mendapatkan jarak ditentutkan
dengan menggunakan rumus
Keterangan :
s :
Besarnya jarak antara sensor denganobjek (cm)
t :
Waktu dari ketika pulsa dikirimkansampai pulsa diterima
T :
Waktu yang diambil olehmikrokontroler setiap 10 μS dariketika pulsa dikirimkan
sampai pulsa diterima (μS)
v :
Kecepatan suara v = 3442.4 cm/s
k :
Konstanta waktu untuk mode AVR Atmega 64 = 10 μS
Gambar
10 menunjukkan posisi pengujian sensor ultrasonik terhadap dinding. Hasil pengukuran
dibandingkan dengan jarak sesungguhnya yang sudah diatur terlebih dahulu.
Gambar 10. Posisi pengujian sensor ultrasonik
Berikut hasil pengukuran sensor ultrasonic PING : Data hasil pengukuran menunjukkan kinerja sensor ultrasonik PING cukup akurat untuk mengukur jarak.
Tabel 1. Hasil pengukuran sensor ultrasonik
b. Pengujian Sensor Api TPA 8.1
Sensor Thermal Array TPA 8.1 adalah sensor yang membaca radiasi panas. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi infra merah pada panjang gelombang 2μM – 22μM, yang merupakan panjang gelombang dari radiasi panas. Sensor
ini memiliki 8 buah sensor panas yang
tersusun dalam satu baris. TPA 81 dapat mengukur
suhu pada 8 titik yang berdekatan
secara bersamaan dan dapat mendeteksi api
lilin pada jarak 2 meter dengan tidak
terpengaruh oleh cahaya luar. Secara keseluruhan, TPA
81 memiliki range horisontal
sebesar 41° dan range vertikal sebesar 6°.
Sensor ini dapat mendeteksi api lilin dari jarak
sekitar 2 meter. Data yang dihasilkan dari
sensor thermal array berupa data biner 8 bit
dari masing-masing pixel sensor yang
merupakan data suhu yang terukur.
Misalkan pada salah satu sensor mendeteksi suhu
sebesar 48°C, maka data yang dihasilkan
pada sensor tersebut adalah 48 (30H). Sensor
thermal array memiliki 10 register yang
dapat diakses dengan menggunakan
protokol I2C. Data suhu dari tiap-tiap pixel
sensor terdapat pada register - register ini.
Modul
sensor Thermal Array dengan komunikasi protokol I2C ini sama dengan modul kompas
elektronik. Alamat fix dari sensor ini adalah 0xD0. Selanjutnya membaca data
register dengan mengirimkan nilai alamat register yang diinginkan. Data sensor
ada pada alamat register 0×02-0×09 untuk data sensor pixel 1-pixel 8. Untuk
sistem komunikasi I2C secara keseluruhan sama dengan modul kompas elektronik,
yang berbeda hanyalah alamat dari modul dan register-register yang dibaca.
Sedangkan caracara komunikasinya sama, yaitu dengan menggunakan sistem
komunikasi standard I2C. Data yang terbaca pada register-register yang
menyimpan data sensor tiap pixel adalah data 8 bit yang mempresentasikan nilai
suhu yang terukur. Secara umum, cara untuk mendapatkan nilai-nilai suhu dari
sensor thermal array sama seperti pada kompas elektronik, yang berbeda hanyalah
pada alamat register yang akan dibaca dan alamat device-nya
Tabel 2. Register protokol DLC
c. Pengujian software Arduino
Perancangan software ini menggunakan software Arduino 1.0.5-r2, yang kemudian dikompilekan ke Arduino Mega 2560
Gambar 11. Tampilan perancangan software Arduino 1.0.5-r2
d. Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian secara keseluruhan ini dilakukan untuk melihat kinerja semua blok rangkaian yang telah dirancang. Parameter pengujian ini adalah waktu yang diperlukan robot dalam mencari dan memadamkan api serta kembali ke posisi awal (home). Denah lapngan pengujian dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Lapangan Pertandingan (pada tanda * ada pita putih selebar 2.5 cm)
Kondisi area lapangan perlombaan :
Lapangan
perlombaan merupakan gabungan dari dua lapangan pemadam api type Trinity College
yang berbentuk simetris (cermin) antara daerah Merah dan daerah Biru. Lapangan
terbuat dari papan multipleks dengan tebal 2 cm. Bentuk dan ukuran Lapangan
ditunjukkan pada Gambar 12. Warna lantai untuk sisi merah maupun biru sama, yaitu
hitam. Pada beberapa tempat dilapisi karpet berwarna merah di sisi merah dan biru
di sisi biru yang lokasinya ditunjukkan pada Gambar 12. Sedang dinding berwarna
putih.
Letak lilin dan perlengkapan lilin :
Di
lapangan ini ada 5 lilin. Dua di lapangan merah, dua di lapangan biru, dan satu
di lapangan antara merah dan biru, yaitu di ruang 2. Letak dua lilin di
lapangan sendiri bisa di ruang 1 dan 3, ruang 3 dan 4, atau ruang 1 dan 4. Di
antara kedua lilin tersebut, salah satunya memakai juring. Di dalam Ruang 1 dan
Ruang 3 akan ada masing-masing satu furniture. Di sekitar ruang 4 akanada satu
boneka. Kemungkinan letak lilin (bintang), furniture (bulat kuning), dan boneka (gambar persegi) ditunjukkan
pada Gambar13. Posisi start bisa di lorong, atau di salah satu ruang yang tidak
ada lilinnya.
Gambar 13. Kandidat posis furniture, lilin dan boneka
Posisi lilin, juring, furniture dan boneka akan ditentukan melalui undian. Contoh lapangan dan posisi perlengkapannya ditunjukkan pada Gambar 14.
Gambar 14. Contoh posisi lilin, furniture dan boneka
Dimensi Robot Divisi Beroda
Dimensi robot (panjang x lebar x tinggi) maksimum adalah 31 cm x 31 cm x 27 cm, begitu apapun dari robot dilarang, melebihi dimensi tersebut pada kondisi apapun, baik waktu berhenti, berjalan, bermanuver, maupun pada saat meniup lilin. Panitia akan menggunakan berbagai cara untuk mengukur robot peserta. Ukuran itu adalah MAKSIMUM. Peserta diminta membuat robotnya jangan terlalu mepet ke ukuran maksimum tersebut, paling tidak 1 cm lebih kecil.
Gambar 15. Robot Pemadam Api Divisi Beroda ITP
KESIMPULAN
Dari pengujian dan telah mengikuti KRI (Kontes Robot Indonesia) 2015 Regional I Sumatera di Palembang, dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Robot cerdas pemadam api ini dapat mendeteksi api pada jarak 1,8 m dan dapat memadamkan api dalam waktu rata-rata 20 detik.
- Aplikasi penggunaan 5 buah sensor Ping robot telah meningkatkan kemampuan sistem untuk mendeteksi halangan tiap sudut untuk memudahkan robot dalam bernavigasi menggunakan teknik algoritma wall follower.
- Semua blok kerja dari pengembangan sistem bekerja tercapai dan sesuai dengan perintah/instruksi dari mikrokontroller
DAFTAR PUSTAKA
- [1] Rully M Iqbal, R Dikairono & Tri AriefS., “Implementasi Sistem Navigasi Behavior_Based Robotic dan Kontroler Fuzzy Pada manuver Robot Cerdas Pemadam Api”, Jurnal Teknik POMITS Vol 1 No. 1, 2012, 1- 8.
- [2] Susilo, Deddy. 2010. Wall Following Algorithm. UKSWS-Press. Salatiga
- [3] Rianto, Adi. 2009. Robot Pemadam Api. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Riau. Pekanbaru.
- [4] ST Microelectronic. 2000. Dual Full Bridge Driver L298. Datasheet Archive. Italy.
- [5] Parallax Inc. 2006. PING))) TM Ultrasonic Distance Sensor(#28015)•v1.3. Available at: www.parallax.com (27 Januari 2015).
- [6] Panduan KRI (Kontes Robot Indonesia)– KRPAI (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia) 2015, http://kri2015.usm.ac.id/file/materi/KRPAI2015%20Rule%20Book.pdf (27Januari 2015)
boleh minta skema sama programnya mas
BalasHapus